Buol, Posisi Raja Tolitoli dan Mantan Bupati ToliToli 2 periode itu, sangat besar kansnya untuk melenggang ke Senayan dan menguat searah dengan dukungan yang terus diberikan oleh berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta para tokoh Masyarakat yang ada di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah.
Sebagaimana di ketahui, Dr (HC) Moh Saleh Bantilan, SH, MH yang akrab di sapa Bang Aleh adalah Calon Legislatif (Caleg) DPR-RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) nomor urut 5 Daerah Pemilihan (Dapil) Sulteng
Direktur Lembaga Pembebasan Ekonomi Kerakyatan (L-PEKA) Kabupaten Buol Hardi Efendi S. IP mengatakan, kita harus memilih caleg baik, merakyat dan peduli kepada rakyat serta paham akan kondisi masyarakat saat ini.
Menurut Hardi sosok itu ada sama Moh Saleh Bantilan terlihat saat Beliau datang bulusukan beberapa waktu lalu, begitu menyatunya dengan masyarakat dengan ciri khas yang sederhana.
Baca juga:
100 Anak Muda Bawa Ide
|
Sebaliknya kebanyakan caleg datang begitu formal, dengan berbagai program yang ditawarkan hanya berupa janji tanpa adanya realisasi dan menyusun janji-janji manis serta teks-teks yang indah, tetapi ternyata tidak punya kredibilitas dan rekam jejak untuk direalisasikan.
Dan hal ini merupakan pakta sejarah, pihaknya berapa kali mengusung dan dapat mengantarkan caleg tersebut sampai di Senayan tapi sama sekali tidak ada kepedulian mereka tehadap masyarakat yang telah memilih.
" DPR itu lembaga yang sangat penting, karena itu harus diisi oleh orang-orang yang baik. Kalau itu terealisasi, kita bisa berharap, kinerjanya semakin membaik. Bukan hanya dalam membuat perundangan, tetapi juga dalam hal pengawasan serta penganggaran, " ujarnya
Hardi mengajak masyarakat untuk memilah figur calon anggota legislatif yang akan bertarung pada pemilihan umum 2024. Hal itu penting, supaya nantinya caleg yang terpilih sesuai dengan harapan para pemilih.
Memilih orang yang suka menolong masyarakat, kata Hardi termasuk ibadah dengan kategori amal jariyah. Karena produk-produk kerja DPR, tidak hanya akan dirasakan manfaatnya sekarang saja. Tetapi hasil pekerjaan DPR, itu akan bermanfaat dalam jangka waktu yang lama. Sehingga pemilih, ikut mendapatkan pahala selama hasil kerja DPR, Itu masih digunakan.
"Meskipun kita tidak duduk menjadi anggota DPR, tetapi karena kita memilih anggota legislatif dari orang-orang yang baik, dan mereka menghasilkan perundangan yang baik, maka kita ikut mendapat kebaikannya, berupa pahala yang akan terus mengalir, " tegas Hardi
Sementara itu Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM) Bhutanami Andi S. Pt, mengajak masyarakat Buol dan seluruh anggota lembaga segera merapatkan barisan mendeklarasikan dukungan untuk Moh Saleh Bantilan sebagai calon legislatif (caleg) DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) Dapil Sulteng.
Dia mengatakan, akan segera melakukan deklarasi dukungan sebagai bentuk dorongan semangat yang terus mengalir agar Moh Saleh Bantilan menjadi anggota DPR RI mewakili masyarakat Buol dan Tolitoli serta Sulteng.
Pihaknya mengajak generasi muda untuk berpartisipasi dan mensukseskan Pemilu 2024 serta memilih caleg yang punya rekam jejak daripada visi-misi resmi para calon anggota legislatif.
Menurutnya, para kandidat itu banyak yang tak paham akan visi-misinya dan cenderung banyak bohong.
'Kita butuh orang baik, dalam jumlah yang besar. Dan untuk menempatkan orang-orang terbaik, pada posisi yang tepat sesuai konstitusi, adalah menggunakan saluran pemilu, lima tahun sekali. Kalau lima tahun sekali, itu tidak dimanfaatkan maka kita akan merugi. Sangat penting bagi pemilih untuk mengecek rekam jejak setiap kandidat yang akan dipilihnya. Bang Aleh adalah politisi senior yang tak di ragukan lagi, maka sangat pantas jika kaum muda mendukungnya, " jelas Andi
Dukungan pun tak hanya datang dari lembaga atau kaum muda, melainkan tokoh masyarakat kaum ibu serta orang tua yang menyatakan siap mendukung Moh Saleh Bantilan.
Sala seorang tokoh masyarakat Kelurahan Kulango, Kecamatan Biau H. Moh. Samsul Umar mengatakan, kami akan berkomitmen untuk terus melakukan dan menunjukan politik yang positif guna merangkul seluruh lapisan masyarakat yang ada untuk mendukung Moh Saleh Bantilan untuk menuju Senayan.
Menurut Samsul, salah satu fokus utama dari Moh Saleh Bantilan saat dirinya melakukan bulusukan ke Buol beberapa waktu lalu benar-benar mengesankan berbaur dengan masyarakat begitu tinggi kepedulian nya terhadap masyarakat kecil dan hal ini sangat langkah ditemukan kepada caleg lain. Di tengah gejolak politik yang sering terjadi, dia dan timnya selalu menekankan pentingnya seorang pemimpin langsung turun kebawah dan berbaur dengan masyarakat.
"Ini adalah sikap yang perlu diteladani dalam politik kita, terutama dalam sebuah negara yang berlandaskan Pancasila, yang menganut prinsip kemanusiaan dan keadilan.
"Bang Aleh bisa menciptakan politik yang lebih baik, yang berlandaskan pada nilai-nilai persatuan, keadilan, dan perdamaian, "jelas H. Samsul
Senada dengan itu, seorang tokoh masyarakat Kecamatan Lakea dan mantan Kades Lakea juga Purnawirawan TNI, Darwis Patande menuturkan, sosok Moh Saleh Bantilan dari menjadi Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD sampai menjabat Bupati ToliToli selama 2 periode sering memperlihatkan sosok pemimpin yang sederhana, dan sangat peduli kepada rakyat atau orang yang membutuhkan bantuan dengan ciri khas menurutnya sangat unik dan kita tidak pernah temukan pada pemimpin-pemimpin lain.
Menurut Darwis hal yang tentunya sangat tidak masuk akal saat Dirinya ketika ada penggalangan dana untuk korban bencana ataupun sejenisnya sosok Moh Saleh Bantilan mengamen berkeliling untuk mencari uang. Kalau orang tidak kenal Beliau pasti mengatakan hanya orang biasa padahal seorang pejabat negara. Hal ini dia lakukan semata-mata untuk membantu meringankan warga ataupun masyarakat yang membutuhkan.
"Saya anggap Saleh Bantilan sebagai sosok yang penuh antusias, bersemangat, tulus, dan dinamis. Dan sangat langkah ditemukan pemimpin seperti Beliau, "jelasnya
Olehnya Darwis berharap, rakyat bisa lebih kritis dan berhati-hati lagi dalam memilih caleg di pemilu mendatang. Pilihlah caleg yang benar-benar kita kenal profil dan rekam jejaknya. Jangan sampai kita memilih "caleg dalam karung" yang berpotensi melahirkan wakil rakyat yang nihil integritas.
"Memilih calon wakil rakyat tanpa pertimbangan matang sama artinya dengan setuju untuk menyerahkan pengelolaan negara di pundak anggota dewan yang tak jelas kompetensinya, " pungkasnya. (Basri M Djulunau)